اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الْمَلِكِ الدَّيَّان، الْكَرِيْمِ الْمَنَّان، الرَّحِيْمِ الرَّحْمَن،
أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى حَمْدًا يَدُوْمُ عَلَى الدَّوَامِ، وَأَشْكُرُهُ
عَلَى الْخَيْرِ وَاْلإِنْعَامِ، وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ مِنَ الذُّنُوْب العِظَام. أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَى سَيِّدَنَا مَحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْن، وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن، أَمَّا بَعْدُ؛.
فَيَاعِبَادَ اللهِ أُوصِيكُم وَإِيَّايَ بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُونَ
فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ
الْكَرِيمِ: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْــمِ اللهِ
الرَّحْمنِ الرَّحِيم. يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ
فَوْزًا عَظِيمًا - صَدَقَ
اللهُ العَظِيْمُ..
Hadirin
sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Segala puji dan rasa syukur, marilah
senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Shalawat dan salam
atas Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya hingga
akhir zaman.
Khatib berwasiat kepada diri khatib dan Jama’ah sekalian untuk
selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Mengawali awal tahun ini, marilah kita sama-sama
bertaubat kepada Allah dari dosa-dosa yang kita lakukan di masa lalu baik dosa kecil maupun
dosa besar. Di
dalam ajaran Islam, tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang bersih dari
dosa, kecuali Rasulullah SAW. Siapapun dia dan apapun status sosialnya, semuanya
pasti pernah melakukan perbuatan dosa. Inilah yang dapat kita pahami dari sabda
Rasulullah SAW.
كُلُّ بَنِيْ
آدَمَ خَطَّاءٌ...
“Setiap anak adam berbuat kesalahan…”(H.R. At-Tirmidzi)
Hanya para Rasul yang senantiasa dituntun Allah dalam
tindakan dan perbuatan mereka sehingga terselamatkan dari dosa, dan diantaranya
adalah Nabi Muhammad SAW. Allah berfirman dalam QS An-Najm 2-4 :
أَعُوذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى ! وَمَا
يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى ! إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru,
dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya, Ucapannya itu
tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (Q.S. An-Najm: 2-4).
Oleh karena itu, Islam sebagai agama yang sesuai
fitrah manusia memberikan solusi bagi orang-orang yang melakukan dosa, yaitu
taubat. Tidak ada lagi perbuatan terbaik bagi pendosa kecuali bertaubat. Inilah
yang dituntunkan oleh junjungan kita Rasulullah SAW dalam
sabdanya:
... وَ خَيْرُ
الْخَطَّائِيْنَ التَّوَاّبُوْنَ
“… dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang
bertaubat.” (H.R. At-Tirmidzi)
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Taubat berasal dari kata taaba – yatuubu – tauban -
taubatan yang artinya adalah ruju’ atau kembali, yaitu “kembali dari
perbuatan maksiat menuju perbuatan taat.” Seseorang bisa kembali lagi ke jalan
yang benar atau bertaubat, setidaknya, jika memenuhi tiga syarat.
Pertama, mengetahui dan meyakini bahwa dirinya telah menempuh
jalan yang salah atau tersesat, baik tahu dari dirinya sendiri atau diberitahu
orang lain. Sebagaimana penyesalan dan istighfar Nabi Adam AS dan
isterinya ketika melanggar larangan Allah yang tergambar dalam QS Al-A’raf: 23.
أَعُوذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
قَالَا
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Adam dan Hawa berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah
menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.S. Al A’raf : 23).
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Kedua, bersedia memutar arah, kembali meniti jalan yang
benar. Taubat bisa diwujudkan dalam diri seseorang jika dia, dengan rendah
hati, bersedia berjalan kembali ke arah yang benar.
Itulah yang dialami Nabi Adam AS ketika berjalan
menuju taubatnya; dibuang dari surga, berjalan tertatih-tatih di dunia dan
terpisah dari isteri tercinta. Sampai akhirnya Allah-pun menerima taubatnya.
Sebagaimana dikisahkan dalam QS Thaha :123.
أَعُوذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
قَالَ
اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ
مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى
Allah berfirman kepada Adam dan Hawa: “Turunlah
kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian
yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa
yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (Q.S.Thaha:
123)
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Ketiga, mengetahui jalan yang
benar untuk melanjutkan perjalanan dan berhati-hati terhadap godaan Iblis dan
Hawa Nafsu. Allah SWT mengingatkan hamba-Nya untuk selalu berhati-hati, jangan
sampai kembali tergoda melakukan dosa yang sama. Allah berfirman dalam QS Ali
Ilmron: 135:
أَعُوذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
... وَلَمْ يُصِرُّوا
عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“…Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya
itu, sedang mereka mengetahui.” (Q.S. Ali Imran: 135)
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Sebenarnya, tidak ada kata terlambat untuk bertaubat.
Tidak boleh ada keengganan bagi seseorang untuk bertaubat dengan alasan apapun.
Barangsiapa yang bertaubat dengan sungguh-sungguh, pasti Allah akan mengampuni
dosa-dosanya. Allah SWT berfirman dalam QS Az=Zumar : 53:
أَعُوذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
قُلْ يَا
عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ
اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ
الرَّحِيمُ
“Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Taubat seorang hamba baru dianggap terlambat oleh
Allah SWT ketika
berada dalam dua keadaan.
Pertama, taubat ditolak ketika seseorang sudah berada dalam
keadaan sakaratul maut. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهَ
يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ
“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba,
selama (ruh) belum sampai di tenggorokan”.(HR. At-Tirmidzi)
Kedua, taubat tidak akan diterima ketika matahari terbit
dari sebelah barat. Nabi Muhammad bersabda:
مَنْ تَابَ
قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللهُ عَلَيْهِ
“Barangsiapa taubat sebelum matahari terbit dari
barat, maka Allah akan menerima taubatnya” (H.R. Muslim).
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah
Dengan taubat yang sungguh-sungguh, Allah akan
mengampuni dosa-dosa kita, melimpahkan berkah dan ridha-Nya serta akan
memasukkan kita ke dalam surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan. Untuk itu,
mari kita semua menyegerakan bertaubat kepada Allah sebelum terlambat dan semoga kita
termasuk hamba-hamba Allah yang diampuni taubatnya oleh Allah SWT. Amin ya
Rabbal A’lamin.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah
Jumat II
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي
أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ، لِيُخْرِجَ النَّاسَ بِهَا مِنَ الظُّلُمَاتِ
إِلَى النُّوْرِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ
رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا
اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ
بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى
إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ
وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان
وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ
لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ
يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. إِنَّكَ
سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا
بِالْإِيمَانِ، وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِلّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ
رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ
بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ
أَكْبَرْ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar